OP LPG Tidak Tepat Sasaran

LUBUKLINGGAU - Banyaknya keluhan dari masyarakat Kota Lubuklinggau yang mengaku kesulitan, dan mahalnya harga Liquefied petroleum gas (LPG) tabung 3 Kg, membuat Pertamina memutuskan untuk menggelar Operasi Pasar (OP). Namun OP ini diindikasi masih belum tepat sasaran, dan tidak langsung ke masyarakat.

Seperti diungkapkan oleh salah seorang pangkalan di Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, kepada Linggau Pos, Rabu (15/5). "Kami pangkalan mendukung digelarnya OP ini, tapi harusnya tepat sasaran yaitu masyarakat secara langsung dan dijual sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh pemerintah, jangan mengisi warung-warung," ungkap sumber koran ini yang minta namanya dirahasikan.

Ditambahkannya, hal ini terjadi di salah satu agen, dengan membawa LPG tabung 3 Kg mengisi warung bakso di depan Pengadilan Agama (PA) Kelurahan Moneng Sepati, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, dan agen ini mengedrop 10 tabung. "Padahal jelas LPG bersubsidi khusus untuk masyarakat bukan untuk usaha, disini juga tidak jelas apakah benar dijual sesuai HET atau tidak," tanya sumber ini.

Menurutnya untuk melakukan OP ini, agen mengurangi jumlah suplai ke pangkalan. "Kalau seperti ini, OP-nya tidak tepat sasaran yang dirugikan kembali pangkalan," ucapnya.

Sementara itu, salah seorang agen LPG 3 Kg, Andi mengakui bahwa khusus Rabu (15/5) agen LPG di Kota Lubuklinggau menggelar OP namun setiap berbeda wilayah. "Kalau agen saya khusus di kawasan Lubuklinggau Barat I dan Lubuklinggau Barat II, diwilayah lain beda lagi agennya," ungkap Andi.

Menurut Andi, dari OP yang digelar tidak terlalu banyak LPG yang habis terjual, bahkan tidak sampai 100 tabung. "Jadi kami agen juga bingung yang terjadi kelangkaan itu dimana, dari OP yang agen gelar tidak begitu antusias sambutannya. Untuk sosialisasi ini memang tidak dipublikasikan mengingat ini khusus masyarakat menengah ke bawah, jika dipublikasikan maka bukan masyarakat yang beli tapi justru pedagang," tegas Andi(05)