SIM Palsu Diduga Beredar di Mura

*Perkiraan Kapolres

MUARA BELITI - Sindikat pembuat Surat Izin Mengemudi (SIM) palsu berhasil dibongkar oleh Polres Banyuasin, juga tidak menutup kemungkinan beraksi di wilayah hukum Kabupaten Musi Rawas (Mura).

Perkiraan ini dilontarkan oleh Kapolres Musi Rawas, AKBP Nurhadi Handayani secara eksklusif kepada Linggau Pos, Kamis (18/12).

Nurhadi menjelaskan, sindikat pembuat SIM palsu di Banyuasin sudah beraksi lebih dari lima tahun.

    "Kalau sudah lebih dari lima tahun artinya SIM telah dikeluarkan sindikat ini sudah cukup banyak. Target saya SIM kemungkinan dikeluarkan di Banyuasin tidak menutup kemungkinan juga menyebar sampai ke Mura. Untuk itu kita akan melakukan langkah antisipasi guna mempersempit wilayah edar SIM palsu tersebut," kata Nurhadi.

    Pria ini menegaskan sindikat ini modusnya tidak melihat wilayah mana saja yang akan dijadikan sasarannya, yang penting untung.

    "Hari ini (kemarin, red) juga saya sudah memerintahkan Kasat Lantas untuk mengantisipasi dengan melakukan giat operasi. Di mana akan dilaksanakan secara terus menerus. Yang jelas akan melakukan razia operasi giat rutin untuk mengecek masing-masing SIM apakah ada indikasi palsu atau tidak di setiap pengemudinya," tegas Nurhadi.

     Ia mengimbuhkan pembuatan SIM palsu dapat dikenakan hukuman penjara, begitu juga yang menggunakannya karena hal ini merugikan negara.

“Serta dapat dikenakan Pasal Pemalsuan Dokumen Negara yakni Pasal 263 dan 262 KUHP dengan ancaman 7 tahun penjara,” jelasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya pada Senin (15/12) Polres Banyuasin berhasil membekuk sindikat pembuat SIM palsu antara lain Aan (28) dan Amir (25), warga Mariana, Kecamatan Banyuasin I, serta Muslim (38) warga Jalan Naskah, 1 Kilometer 7 Palembang.

Sindikat ini hanya diberikan uang Rp 150 ribu untuk pembuatan SIM A, B dan C. Untuk membuat SIM itu, dia menggunakan satu unit komputer, printer dan mesin pencetak Id.

"Sudah ada formatnya, SIM dari Banyuasin, Muba, dan Palembang, tinggal di scanning dan edit sehingga dalam beberapa menit sudah
jadi," terangnya.

    Polisi juga mengamankan dua CPU dan mesin press untuk cetak kartu tersebut.

"Mereka mengincar warga luar kota yang mayoritas kesulitan membuat SIM dengan beragam alasan, terutama yang berasal dari wilayah Banyuasin, Muba, dan Palembang untuk memalsukan identitas. Bukan hanya SIM namun ditengarai juga KTP," kata Kapolres Banyuasin, AKBP Julihan Muntaha, baru-baru ini.(06)