77 Siswa SMPN 1 Muara Beliti Diliburkan - Linggau Pos | Jawa Pos Group
Berita Terbaru :
Home » » 77 Siswa SMPN 1 Muara Beliti Diliburkan

77 Siswa SMPN 1 Muara Beliti Diliburkan

Diterbitkan Oleh Tribun Linggau pada Sabtu, 22 November 2014 | 06.25


*Antisipasi Keributan Antar Desa

MUARA BELITI - Pasca tewasnya (Alm) Deni Agus Prian (13) warga Desa Remayu, Kecamatan Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas, ditusuk temannya NI (13) berbuntut panjang. Pasalnya pihak sekolah terpaksa meliburkan 77 siswa dari Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan pertimbangan jangan sampai terjadi hal tidak diinginkan pasca kasus pembunuhan tersebut.    

Kepala SMP Negeri 1 Muara Beliti, Supriadi membenarkan 77 siswa di SMP Negeri 1 Muara Beliti sejak Jumat (21/11) hingga Senin (24/11) terpaksa mengikuti KBM di rumah mereka masing-masing.

Langkah tersebut dilakukan guna menghindari kekhawatiran adanya pemicu konflik antar dua desa yang bisa saja terjadi di sekolah, pasca meninggalnya (Alm) Deni Agus Prian (13) warga Desa Remayu, Kecamatan Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas, siswa SMP Negeri 1 Muara Beliti yang duduk i kelas VII.3 akibat tikaman pisau di rusuk kirinya oleh tersangka NI (13) warga Desa Lubuk Besar, Kecamatan TPK, Kabupaten Musi Rawas, Rabu (20/11) saat jam istirahat 10.10 WIB di depan kelasnya.

“Siswa yang tidak mengikuti proses belajar mengajar di sekolah untuk sementara waktu dan hanya belajar di rumahnya masing-masing. Pelajar ini berasal dari dua desa yaitu 37 siswa dari Desa Lubuk Besar dan 40 siswa dari Desa Remayu. Mereka merupakan siswa kelas VII,VIII dan IX,” ungkap Supriadi, kepada Linggau Pos, Jumat (21/11). Pihaknya melakukan ini sebagai antisipasi agar tidak terjadi keributan antar desa yang merupakan asal dari korban dan tersangka pembunuhan. 

Meski demikian, Supriadi yakin jika para siswanya tersebut tidak akan melakukan hal yang tidak mungkin dilakukan, karena mereka sudah memahami situasi yang ada saat ini, cukup peristiwa berdarah kemarin yang terakhir kalinya terjadi.

Direncanakan pada Senin (24/11) nanti seluruh wali murid dari salah satu dari kedua desa itu akan diundang ke sekolah, bermusyawarah sekaligus mencari titik temu agar kekhawatiran suatu saat akan terjadi konflik benar-benar tidak terjadi. Sehingga kedua belah pihak dapat dipertemukan dan anak-anak tidak lagi cemas untuk datang ke sekolah.

“Senin nanti kita undang wali murid dari Desa Remayu, selanjutnya baru dari Desa Lubuk Besar setelah menemukan kesepakatan, keduanya dapat dipertemukan untuk mencari solusi. Sehingga 70 siswa SMP Negeri 1 Muara Beliti yang berasal dari kedua desa itu, tidak lagi ragu untuk datang ke sekolah, mengikuti proses belajar mengajar seperti biasanya,” jelas Supriadi.

Supriadi menjelaskan saat kejadian berdarah itu, kedua kelompok siswa ini sempat dikumpulkan di dua ruangan terpisah, jangan sampai mereka yang tidak bersalah ini menjadi korban, oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk memperkeruh keadaan. Sehingga kedua desa memanas nyaris menimbulkan masalah yang baru.

“Siswa kelas VII, VIII dan IX berasal dari kedua desa itu, sempat dikumpulkan di dua ruangan terpisah, beruntung situasi berlangsung aman dan semuanya pulang ke rumah masing-masing dengan selamat. Sorenya saat pihak sekolah melayat ke rumah duka dan memakamkan Alm Deni pada Kamis (20/11) sekitar pukul 15.30 WIB lalu semuanya berlangsung kondusif. Saya berharap situasi kondusif terus berkelanjutan sehingga aktivitas di sekolah kembali normal,” harap Supriadi.

Mantan Kepala SMP Jayaloka menegaskan pasca peristiwa berdarah itu, proses belajar mengajar berlangsung normal. Siswa masuk sekolah dan pulang sekolah seperti biasanya.

“Anak-anak dalam waktu dekat ini akan mengikuti ujian semester, diharapkan mereka tetap fokus belajar, untuk NI saya berharap dapat mengikuti ujian semester meski harus menjalani hukuman,” imbuh Supriadi.

Di tempat yang sama, Guru Tata Usaha (TU) SMP Negeri 1 Muara Beliti, Gamam menuturkan saat kejadian perkara pembunuhan itu, tersangka NI sempat diamankan di Polsek Muara Beliti sebelum dilimpahkan ke Polres Musi Rawas. Ni bercerita jika malam sebelumnya ia susah tidur, memikirkan ulah kakak tingkatnya berinisial F, yang sempat memukulinya karena merasa tersinggung ketika NI menegur F saat mendorong teman perempuannya berinisial P, yang merupakan satu desa dan masih ada hubungan keluarga.

“Malam itu saya tidak bisa tidur memikirkan ulah F yang memukuli saya. Saya pergi ke sekolah, pisau itu saya selipkan di dalam tas. Saat jam istirahat F kembali ingin menemui saya untuk berduel, saya ambil pisau dan mengarahkan pisau tersebut ke F ternyata almarhum yang kena tusuk,” ungkap Gamam mengulang cerita NI.

NI juga tampak syok dan terguncang atas peristiwa tersebut. Ia sering kali menangis tidak menyangka dirinya akan berurusan dengan hukum akibat ulahnya tersebut.

“NI sering menangis jika mengenang kejadian yang diperbuatnya. Ia sepertinya sangat menyesal. NI sempat mengatakan jika ia jika besar nanti ingin menjadi polisi karena dia merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dan keluarganya tidak ada yang menjadi polisi,” kata Gamam.

Sementara itu Kapolres Musi Rawas, AKBP Nurhadi Handayani melalui Kasat Reskrim, AKP Teddy Ardian mengatakan, NI statusnya sekarang adalah tersangka ia tetap ditahan karena melanggar Pasal 80 ayat 1 dan 3 Undang-Undang Perlindungan Anak dengan ancaman pidana penjara 10 tahun.

“Tersangka tetap ditahan,” tegas Teddy Ardian.(06)
Share this article :

1 komentar:

  1. Syukur ALHAMDULILLAH hal yang tidak pernah terbayankan dan tidak pernah terpikirkan kalau saya bisa seperti ini,mungkin dulu saya adalah orang yang paling termiskin didunia,karna pekerjaan saya cuma pemulun dan pendapatan saya tidak bisa mengcukupi kebutuhan keluarga saya dan suatu saat kami kumpul baren sesama pemulun dan ada teman saya yg berkata,ada dukun yang bisa menembus semua nomor yg namanya MBAH WITJAKSONO dan saya meminta nomor MBAH WITJAKSONO pada teman saya,dan tanpa banyak pikir saya langsun menghubungi MBAH WITJAKSONO dan alhamdulillah dgn senang hati MBAH WITJAKSONO ingin membantu saya asalkan saya bisa memenuhi pendaftaran untuk masuk member,dan saya dibantu dalam 7x putaran dan alhamdulillah itu semuanya benar benar terbukti tembus,saya sangat berterimah kasih banyak kepada MBAH WITJAKSONO berkat bantuan beliau,sekaran saya sdh mau membuka usaha untuk masa depan kami dan sankin senannya saya tidak bisa mengunkapkan dengan kata kata,bagi anda yang ingin seperti saya silahkan hubungi MBAH WITJAKSONO di 0852_2223_1459 MBAH WITJAKSONO memang para normal yg paling terhebat dan tidak seperti para normal yg lainnya yg kerjanya cuma bisa menguras uang orang,jika ada yang memakai atau mengambil pesan ini tanpa ada nama MBAH WITJAKSONO dan nomor beliau itu cuma penipuan dan itu cuma palsu,,ingat kesempatan tidak datang untuk kedua kalinya. http://togelsingapu.blogspot.com/

    BalasHapus

Sedang Membaca

PEMBACA SETIA

 
Linggau Pos Jl. Jend. SudirmanNo. 89Kel. Batu Urip Taba
Kontak Person (0733) 322349
Copyright © 2013. Linggau Pos | Jawa Pos Group | Media Online Wong Sumatera
Hak Cipta MurahNian Oleh : Edi Design